MAGELANG - سْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ, Allah Subhanahu wa ta'ala selalu memerintahkan setiap Muslim menjadi pribadi yang rendah hati atau tidak sombong. Dengan menjadi umat Islam yang demikian, niscaya Allah Ta'ala akan mengangkat derajatnya.
Ilmu yang dimiliki wajib dipraktikkan dengan sangat baik, tidak untuk diperlihatkan kepada orang lain. Kerendahan hati ini bisa mengubah seorang Muslim menjadi manusia yang lebih baik. Tujuannya untuk membentuk akhlak yang baik, bukan hanya teori.,
"Kita tidak berbohong misalnya, hal itu betul-betul harus kita praktikkan dalam kehidupan kita sehari-hari. (Tidak boleh berbohong, red) walau dalam bercanda, " kata Ustadz Dr Khalid Basalamah, ulama lulusan Arab Saudi, dikutip dari akun Youtube-nya, Senin (10/8/2020).
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
وَيْلٌ لِلَّذِى يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ
"Celakalah orang yang berbicara kemudian dia berdusta agar suatu kaum tertawa karenanya. Kecelakaan untuknya. Kecelakaan untuknya." (HR Abu Dawud nomor 4990. Hasan)
Dalam hadis lainnya, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam menjamin rumah di surga bagi mereka yang meninggalkan berkata dusta walaupun ketika bercanda. Nabi bersabda:
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
"Saya memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meningalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Saya memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meningalkan kedustaan walaupun dia bercanda. Saya memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang membaguskan akhlaknya." (HR Abu Dawud nomor 4800. Sahih)
Kalau sudah menyampaikan argumen kepada orang, lalu dibantah, lebih baik tinggalkan saja, jangan menghabiskan waktu berdebat. Tinggalkan perdebatan untuk mendapatkan keadaan lebih baik ke depannya.
Allah Subhanahu wa ta'ala akan bersama orang-orang yang memiliki akhlak baik, santun kepada orang, dermawan, mudah melangkah ke tempat baik. Allah Ta'ala akan berikan hamba-Nya itu nikmat yang melimpah. Dia akan merendah, bukan menganggap remah orang lain. Itu akhlak yang mulia.
Hasan Basri Radhiyallahu anhu pernah ditanya, "Apa itu tawadhu?" Dijawablah merendah karena Allah Subhanahu wa ta'ala.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
"Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya." (HR Muslim nomor 2588)
✍️Gus Aji