Gus Aji: Jangan Mengambil Keputusan Ketika Sedang Marah dan Jangan Berjanji Ketika Sedang Senang

    Gus Aji: Jangan Mengambil Keputusan Ketika Sedang Marah dan Jangan Berjanji Ketika Sedang Senang
    Foto Istimewa

    ﷽السلام عليكم ورحمةﷲوبرکاته

    MAGELANG - Intermezo, Karena seseorang yang sedang marah kadang ucapanya tidak bisa dipercaya meski telah memutuskan sesuatu. Begitu juga dengan seseorang yang sedang bahagia tidak bisa dipercaya meski berjanji seolah-olah akan ditepati.

    Baca juga: Nasa: Merawat Luka

    Biasanya keputusan yang dibuat ketika sedang marah dan emosi itu bukan keputusan yang tepat karena hatinya tidak bersih dari egois. Jika seseorang yang memutuskan sesuatu karena marah maka sudah pasti keputusannya tidak sesuai dengan hati nuraninya. Begitu pula dengan seseorang yang berjanji pada saat bahagia ia cenderung tidak akan melupakan janjinya.

    Keputusan yang diambil ketika marah bukan keputusan yang tepat karena ada ego didalamnya. Jika ingin memutuskan sesuatu harus dalam keadaan hati dan pikiran tenang dan tidak dalam keadan emosi. Jika dalam keadaan emosi maka keputusan yang diambil cenderung salah dan bisa jadi hanya akan menambah masalah.

    Buanglah emosi yang ada didalam diri atau ketika masih emosi lebih baik diam dan tak perlu memutuskan sesuatu. Karena yang namanya marah itu jika keluar bisa jadi keluar kata-kata yang tidak Allah ridhai. Ada yang marah keluar kata-kata kufur, ada yang marah keluar kalimat mencaci maki, ada yang marah keluar kalimat laknat, ada yang marah keluar kalimat cerai hingga hal-hal sekitarnya pun bisa hancur.

    Begitu juga saat berjanji. Janji yang dibuat sewaktu bahagia belum tentu akan ditepati, maka berjanjilah dalam keadaan biasa saja.

    Ingatlah jangan mudah percaya pada janji, apalagi janji yang dibuat pada saat gembira dan bahagia. Semua orang akan cenderung berkata yang baik-baik bahkan manis ketika sedang bahagia namun belum tentu itu benar adanya. Jangan mudah percaya karena janji yang dikataan ketika bahagia cenderung tidak akan ditepati.

    Berjanjilah bukan karena sedang bahagia, tapi berjanji memang benar-benar dari dalam lubuk hati yang paling dalam. Karena seseorang yang berjanji haruslah karena hati dan pikirannya, karena telah berjanji pada dirinya sendiri bahwa janji itu akan ditepati. Janji bukan hanya sebatas janji tanpa arti, setelah berjanji maka haruslah ditepati.

    Dari itu jika kita ingin memutuskan sesuatu maka harus dalam keadaan baik-baik saja dan jauh dari kata emosi dan bahagia. Jangan Mengambil Keputusan Ketika Sedang Bersedih dan Jangan Berjanji Ketika Sedang Bahagia.

    Jangan mengambil keputusan ketika sedang marah dan jangan membuat janji ketika sedang senang.

    Barakallahu fiikum.

    Agung Libas

    Agung Libas

    Artikel Sebelumnya

    Nasa: Wanita di Inginkan Syurga

    Artikel Berikutnya

    Gus Aji: Jaga Kehormatan Keindahan dan Tanggung...

    Berita terkait