JATENG - Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah (Kwarda Pramuka Jateng) memperingati Hari Pramuka ke-60 secara virtual, Jumat (13/8/2021) malam. Acara bertemakan Berbakti Tanpa Henti. Dengan judul acara Renungan dan Ulang Janji Hari Pramuka Ke-60. Kegiatan sendiri diikuti seluruh anggota se-Jawa Tengah.
Ketua Kwarda Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan. Kendati diadakan dengan virtual, namun itu tidak mengurangi rasa khidmatnya acara.
"Insya Allah, tidak mengurangi hikmahnya. Karena masih dalam suasana pandemi Covid. Apalagi sekarang masih PPKM. Tentu semua kegiatan harus benar-benar disiplin protokol kesehatan, " kata Atikoh dalam sambutannya.
Menurutnya, dalam kegitan itu, para anggota mengulang janji Pramuka, mengucapkan janji Tri Satya, sebagai wujud komitmen sebagai anggota Pramuka. Oleh karena itu, janji itu bukan sekadar janji, tetapi mengandung komitmen atas kewajiban kepada Tuhan, negara, masyarakat, serta mengamalkan 10 Darma Pramuka.
Janji itu setiap tahun diulang. Hal itu bertujuan untuk menguatkan komitmen. Harapannya, janji itu bisa diimplementasikan untuk memajukan gerakan pramuka, baik gugus depan, kwartir ranting, kwartir cabang maupun di kwarda.
"Semoga dengan janji yang kita ulang ini, menjadikan semangat dan komitmen baru untuk mengabdi dalam kehidupan bakti di gerakan pramuka. Serta mengabdi tanpa henti untuk masyarakat dan negara, " ucapnya.
Pihaknya berpesan pula, dalam menghadapi bencana Covid, anggota pramuka harus selalu memberi edukasi dan literasi. Termasuk eling lang ngelingke atau saling mengingatkan mulai diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Tidak hanya itu, banyak sekali anggota pramuka yang menjadi relawan untuk pemakaman jenazah, serta mereka yang berjibaku menangani Covid-19. Atikoh mengingatkan agar tetap memerhatikan kesehatan diri sendiri, serta disiplin prokes.
"Karena gotong-royong itulah kita bisa keluar dari bencana ini. Setelah lebih dari setahun, kita semua bisa beradaptasi dengan pandemi, " ucapnya.
Dia menilai, anggota pramuka itu mudah beradaptasi dengan kondisi apapun. Baik di kondisi geografis, kondisi lapangan, tapi juga pada kondisi kedaruratan seperti sekarang. Sehingga banyak sekali inovasi dan kreativitas yang telah dilakukan.
Untuk itu, kata dia, tidak ada pilihan lain selain terus berinovasi dan berkreasi agar anggota pramuka muda bisa tetap bergembira melakukan kegiatan menarik, menantang, dan menyenangkan. Karena pekerjaan rumah ke depan nanti menjaga kesehatan mental (mental illness). Selain juga masalah ekonomi, kesehatan jasmani. "Mental illness untuk anak-anak juga harus kita perhatikan, " lanjutnya.
Dengan kegiatan positif, maka kesehatan mental anak-anak bisa terjaga. Sebab sekarang ini banyak anak yang mengalami kebosanan di rumah selama hampir dua tahun. Mereka tidak bersama teman, pembelajaran tetap jarak jauh, dan lainnya. "Jadi perlu penguatan dari kita semua yang ada di pramuka agar adik-adik bisa kesehatan mentalnya terjaga, " jelasnya.
Dia juga mengingatkan anggota pramuka untuk menjadi duta perubahan perilaku sehingga diharapkan bisa menjadi contoh mengubah perilaku masyarakat luas. Supaya hidup lebih sehat, disiplin, dan bisa membantu tetangga (Jogo Tonggo), dan bermanfaat untuk masyarakat banyak.(**)
Editor : Agung JIS